JABODETABEK

Senin, 24 Desember 2012 , 12:46:00
EVAKUASI: Salah seorang warga Kampung Melayu yang akan dievakuasi dari kawasan banjir, Senin (24/12). Foto: Ade Sinuhaji/JPNN
JAKARTA -- Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir sebanyak 2.425 rumah di Jakarta
terendam banjir. Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan
naiknya debit sungai Ciliwung pada Minggu (23/12) sore telah menyebabkan
banjir di beberapa daerah di sepanjang Sungai Ciliwung. Selain itu,
hujan di wilayah Bogor juga menyebabkan banjir di Sungai Pesanggrahan.
"Laporan sementara hingga Senin (24/12/2012) pukul 11.00 Wib tercatat 2.425 rumah dengan 7.307 jiwa terendam banjir. Diperkirakan jumlah bertambah. Belum ada laporan mengenai korban akibat banjir," kata Sutopo, Senin (24/12).
Ia mengatakan banjir terjadi di 10 kecamatan yang meliputi 16 kelurahan, 36 rukun warga, dan 58 rukun tetangga. Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur adalah daerah yang terparah terkena banjir. Terdapat sekitar 1.508 kepala keluarga (3.426 jiwa) yang tersebar di 8 RW terendam banjir hingga ketinggian 30-250 centimeter.
Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati terdapat 410 KK (1.450 jiwa) terndam banjir hingga ketinggian 30-120 centimeter. Di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas terdapat 464 KK (2.320 jiwa) yang terendam banjir hingga 100-200 centimeter. Menurutnya, 16 kelurahan yang mengalami banjir adalah Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cibubur, Pekayon, Ulujami, Pondok Pinang, Bukit Duri, Baru, Pondok Labu, Sukabumi Selatan, Duri Kepa, dan Jelambar Baru.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mendirikan posko penanganan darurat dan dapur umum. Bantuan logistik dan peralatan dari BNPB untuk Posko Kampung Melayu antara lain lauk pauk (30 dus), pealatan dapur (25 box), tenda gulung (50 buah), kids ware (45 buah), sandang (72 buah), selimut (48 lembar), beras (19 karung), gula (24 karung), garam (15 kg), air mineral (121 dus), minyak goreng (18 dus), mie instan (84 dus), makanan siap saji (67 dus) dan lainnya.
"Selain itu Kementerian PU, Tagana, PMI, TNI, Polri, beberapa organisasi masyarakat dan masyarakat juga memberikan bantuan dalam penanganan banjir," pungkasnya. (boy/jpnn)
"Laporan sementara hingga Senin (24/12/2012) pukul 11.00 Wib tercatat 2.425 rumah dengan 7.307 jiwa terendam banjir. Diperkirakan jumlah bertambah. Belum ada laporan mengenai korban akibat banjir," kata Sutopo, Senin (24/12).
Ia mengatakan banjir terjadi di 10 kecamatan yang meliputi 16 kelurahan, 36 rukun warga, dan 58 rukun tetangga. Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur adalah daerah yang terparah terkena banjir. Terdapat sekitar 1.508 kepala keluarga (3.426 jiwa) yang tersebar di 8 RW terendam banjir hingga ketinggian 30-250 centimeter.
Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati terdapat 410 KK (1.450 jiwa) terndam banjir hingga ketinggian 30-120 centimeter. Di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas terdapat 464 KK (2.320 jiwa) yang terendam banjir hingga 100-200 centimeter. Menurutnya, 16 kelurahan yang mengalami banjir adalah Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cibubur, Pekayon, Ulujami, Pondok Pinang, Bukit Duri, Baru, Pondok Labu, Sukabumi Selatan, Duri Kepa, dan Jelambar Baru.
BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mendirikan posko penanganan darurat dan dapur umum. Bantuan logistik dan peralatan dari BNPB untuk Posko Kampung Melayu antara lain lauk pauk (30 dus), pealatan dapur (25 box), tenda gulung (50 buah), kids ware (45 buah), sandang (72 buah), selimut (48 lembar), beras (19 karung), gula (24 karung), garam (15 kg), air mineral (121 dus), minyak goreng (18 dus), mie instan (84 dus), makanan siap saji (67 dus) dan lainnya.
"Selain itu Kementerian PU, Tagana, PMI, TNI, Polri, beberapa organisasi masyarakat dan masyarakat juga memberikan bantuan dalam penanganan banjir," pungkasnya. (boy/jpnn)
Sumber :http://www.jpnn.com/read/2012/12/24/151627/2.425-Rumah-Terendam-Banjir-di-Jakarta-
Pertanyaan :
1. Apakah banjir termasuk masalah sosial?
2. Bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
1. Tentu saja bajir termasuk masalah sosial, karena banjir yang kita hadapi termasuk ulah dari kita (manusia) membuang sampah sembarangan, menebangi pohon dan menjadikannya perumahan, sehingga kurangnya benyerapan air, menyebabkan drainase lambat...
2. Dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya, membuang sampah pada tempatnya, dan pengerukan sungai, dengan cara mengambil sampah, pasir, dan segala macam limbah yang ada di dasar sungai, hal itu menyebabkan sungai yang tersumbat menjadi lancar kembali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar